HUBUNGAN LITERASI DIGITAL DAN E-LEARNING DENGAN QUARTERLIFE CRISIS PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Authors

  • Sofwatillah Amin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten
  • Heni Setiani Universitas Primagraha

DOI:

https://doi.org/10.56721/jts.v1i1.94

Keywords:

Literasi Digital, E Learning, Quarterlife Crisis

Abstract

Quarter Life Crisis adalah masa peralihan dua dimensi sekaligus, yaitu waktu dan tempat. Fase ini yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir. Akses literasi digital dan pemanfaatan e-learning harus ditingkatkan untuk menghadapi dunia setelah masa kuliah atau disebut dengan the real world. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lirterasi digital dan e-learning dengan quarterlife crisis pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dari populasi mahasiswa tingkat akhir FKIP Untirta 1170, sebanyak 117 mahasiswa diambil sebagai sampel penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan menggunakan angket kuisioner sebagai alat pengumpul data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Secara parsial literasi digital memiliki hubungan positif dan signifikan dengan quarterlife crisis, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,291> 0,181. hal ini menunjukkan bahwa literasi digital dengan quarterlife crisis memiliki hubungan rendah dan memperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,085 yang berarti 8,5 % variabal quarterlife crisis bisa dijelaskan dari variabel literasi digital. Sisanya 91,5 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain. 2) e-learning memiliki hubungan positif dan signifikan dengan quarterlife crisis, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,229 > 0,181. Hal ini menunjukkan bahwa e-learning dengan quarterlife crisis memiliki hubungan rendah dan memperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,065 yang berarti 6,5% variebal quarterlife crisis bisa dijelaskan dari variabel e-learning Sisanya 93,5 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain. 3) literasi digital dan e-learning secara bersama-sama memiliki hubungan positif dan signifikan dengan quarterlife crisis, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,095 yang berarti 9,5% variabel quarterlife crisis bisa dijelaskan dengan variabel literasi digital dan variabel e-learning, sehingga bisa disimpulkan bahwa literasi digital dan e-learning secara besama-sama terdapat hubungan dengan quarterlife crisis pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Downloads

Published

2022-11-02

How to Cite

Amin, S., & Setiani, H. (2022). HUBUNGAN LITERASI DIGITAL DAN E-LEARNING DENGAN QUARTERLIFE CRISIS PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA. JUTENSIA (Indonesian Journal of Educational Technology), 1(1), 28–38. https://doi.org/10.56721/jts.v1i1.94